Meskipun Flores hanya terbentang sepanjang 375 km, jalanan Trans-Flores
memiliki panjang 666 km. Ya, Anda harus melintasi jalan yang
berkelok-kelok seperti ular demi pengalaman yang luar biasa selama
menelusuri pulau eksotis ini. Bagi beberapa orang, perjalanan demikian
tentunya melelahkan. Tetapi demi menyaksikan pemandangan yang luar biasa
berikut 14 gunung berapi yang masih aktif, mereka rela menjalani
pengalaman sekali seumur hidup ini.
Seperti
semua perjalanan darat yang sempurna, kunjungan kecil ke Rumah Makan
Padang tak dapat dihindarkan. Ini tak ubahnya makanan pembuka sebelum
Anda dihidangkan dengan sajian utama. Jangan ragu untuk mencoba makanan
yang ringan dan akrab di lidah. Kemudian, bersiaplah untuk menyantap
makanan baru yang asing bagi Anda, menu setempat yang ditunggu-tunggu.
Jika ingin beristirahat, desa kecil bernama Aimerie adalah tempatnya.
Desa ini terkenal sebagai tempat pembuatan arak rumahan, yang dihasilkan
dari pohon palem. Sambil menikmati arak, Anda dapat mengetahui lebih
jauh mengenai masyarakat dan kebudayaan setempat. Di desa ini, mereka
menyambut Anda dengan keramah-tamahan yang masih bersifat tradisional.
Flores berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia. Meski demikian, pulau kecil ini terdiri dari lima kelompok etnis. Misalnya masyarakat Ngada yang tinggal di desa tradisional di kaki gunung Inerie. Gubuk-gubuk beratap jerami berdiri di satu kompleks dan mengelilingi tempat yang disakralkan untuk pertemuan-pertemuan dan ritual-ritual.
Begitu tiba di Larantuka, ujung petualangan Anda terlihat jelas. Namun jangan lupa mengunjungi pasar bumbu di pelabuhan timur. Di sini, Anda dapat melihat kesibukan pasar sambil belajar mengenai bumbu-bumbu tradisional Indonesia, yang membawa para penjelajah samudera ke belahan bumi ini di masa lampau. (sumber : garuda-indonesia.com & In-flight magazine - Garuda Indonesia)
Flores berada di tengah-tengah kepulauan Indonesia. Meski demikian, pulau kecil ini terdiri dari lima kelompok etnis. Misalnya masyarakat Ngada yang tinggal di desa tradisional di kaki gunung Inerie. Gubuk-gubuk beratap jerami berdiri di satu kompleks dan mengelilingi tempat yang disakralkan untuk pertemuan-pertemuan dan ritual-ritual.
Begitu tiba di Larantuka, ujung petualangan Anda terlihat jelas. Namun jangan lupa mengunjungi pasar bumbu di pelabuhan timur. Di sini, Anda dapat melihat kesibukan pasar sambil belajar mengenai bumbu-bumbu tradisional Indonesia, yang membawa para penjelajah samudera ke belahan bumi ini di masa lampau. (sumber : garuda-indonesia.com & In-flight magazine - Garuda Indonesia)
Jakarta To Denpasar To Kupang
---------------------------------------
Flight Time 3hrs, 45 mins
---------------------------------------
Frequency 7 flights per week
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.